Narasipublik – Dalam upaya menciptakan lingkungan yang sehat dan aman bagi seluruh warga binaan, Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Tenggarong secara aktif menjalin kerjasama dengan Puskesmas Loa Ipuh. Salah satu bentuk sinergi yang nyata adalah pelaksanaan kegiatan fogging.
Kegiatan fogging yang dilaksanakan pada Sabtu (04/01/2025) pukul 08.00 WITA ini melibatkan petugas Lapas dan tenaga kesehatan dari Puskesmas Loa Ipuh. Dengan menggunakan alat fogging yang modern, seluruh sudut ruangan, sel tahanan, hingga area terbuka di dalam kompleks Lapas disemprot dengan cairan disinfektan yang efektif membunuh nyamuk Aedes aegypti, penyebab penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).
Suparman, Kepala Lapas Kelas IIA Tenggarong, mengungkapkan bahwa kegiatan fogging ini merupakan bagian dari komitmen Lapas dalam memberikan pelayanan kesehatan yang optimal bagi seluruh warga binaan. "Kami menyadari bahwa kesehatan merupakan hak dasar setiap individu, termasuk warga binaan. Oleh karena itu, kami berupaya semaksimal mungkin untuk mencegah terjadinya penyebaran penyakit, salah satunya adalah DBD," ujarnya.
Senada dengan Kepala Lapas, Herni perwakilan dari Puskesmas Loa Ipuh, juga menekankan pentingnya kerjasama lintas sektor dalam upaya pencegahan DBD. "DBD merupakan penyakit yang sangat berbahaya dan dapat mengancam nyawa. Dengan melakukan fogging secara berkala, kita dapat memutus rantai penularan penyakit ini. Selain itu, kami juga memberikan edukasi kepada warga binaan tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan perilaku hidup sehat," jelasnya.
Selain kegiatan fogging, Lapas Kelas IIA Tenggarong juga telah melaksanakan berbagai upaya preventif lainnya, antara lain:
• Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN): Secara rutin dilakukan kegiatan PSN di seluruh area Lapas, mulai dari memeriksa tempat penampungan air, membersihkan lingkungan sekitar, hingga mengubur barang-barang bekas yang berpotensi menjadi sarang nyamuk.
• Sosialisasi Kesehatan: Tim kesehatan Lapas bekerja sama dengan Puskesmas Loa Ipuh secara rutin memberikan sosialisasi kepada warga binaan tentang bahaya DBD, gejala, serta cara pencegahannya. Materi sosialisasi disampaikan dengan bahasa yang mudah dipahami dan dilengkapi dengan media visual yang menarik.
• Pemeriksaan Kesehatan Berkala: Seluruh warga binaan secara berkala dilakukan pemeriksaan kesehatan untuk mendeteksi dini adanya gejala penyakit, termasuk DBD.
• Ketersediaan Obat-obatan: Lapas memastikan ketersediaan obat-obatan yang dibutuhkan untuk penanganan kasus DBD.
NM (34) salah satu warga binaan yang mengikuti kegiatan sosialisasi, mengaku sangat terbantu dengan informasi yang diberikan. "Saya baru tahu banyak tentang bahaya DBD. Saya akan lebih memperhatikan kebersihan lingkungan sekitar dan melaporkan jika ada genangan air di sekitar kamar," ujarnya.
Keberhasilan kegiatan fogging ini tidak lepas dari dukungan dan partisipasi aktif dari seluruh warga binaan. Dengan bekerja sama, diharapkan Lapas Kelas IIA Tenggarong dapat menciptakan lingkungan yang bersih, sehat, dan bebas dari ancaman penyakit.
Komentar0