TpA0TfOlGSG0GfO5BSMiTfA6BY==

Cegah Penularan IMS, Lapas Banjarbaru Gelar VCT Mobile Bersama Dinkes Banjarbaru

Narasipublik - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Banjarbaru bekerja sama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Banjarbaru dan Puskesmas Rawat Inap Cempaka gelar kegiatan Voluntary Counselling and Testing (VCT) Mobile dan pemeriksaan Infeksi Menular Seksual (IMS) bagi Warga Binaan. Kegiatan ini berlangsung di Klinik Pratama Lapas Banjarbaru selama dua hari, mulai tanggal 24 Juli hingga 25 Juli 2024 dan diikuti sebanyak 400 Warga Binaan.

“Kegiatan ini sudah sering kita lakukan bersama Dinkes Banjarbaru dan Puskesmas Rawat Inap Cempaka sebagai upaya deteksi dini mencegah terjadinya penyakit menular seperti HIV/AIDS, Hepatitis, dan Sifilis di kalangan Warga Binaan,” terang Kepala Subseksi Perawatan Narapidana, Dedy Safitri, Kamis (25/7).

Sementara itu, Kepala Lapas Banjarbaru, I Wayan Nurasta Wibawa, menyampaikan Lapas Banjarbaru terus berupaya memenuhi hak kesehatan Warga Binaan dalam rangka menuju WBK tahun 2024. "Lebih baik mencegah daripada mengobati, inilah upaya yang terus kita lakukan agar Warga Binaan selalu sehat dan terhindar dari penyakit menular," ujar Wayan.

Wayan berharap Warga Binaan yang mengikuti kegiatan ini dapat menerapkan informasi yang diperoleh agar terhindar dari penyakit menular seksual. “Apabila ada Warga Binan positif penyakit menular, jangan khawatir, akan segera kita tindak lanjuti dengan pengobatan yang lebih terfokus dan penanganan yang tepat, tegas Wayan.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Banjarbary, Erni Syafrida Noor, mengungkapkan bahwa penularan IMS pada umumnya sering terjadi karena kontak seksual, kontak darah yang berasal dari transfusi, penggunaan jarum suntik berulang, akupuntur, tindik dan tato.

"Kami pilih Lapas Banjarbaru dikarenakan banyaknya populasi yang berisiko penularan IMS. Untuk hasil pemeriksaan, dari 400 Warga Binaan yang kami periksa, semuanya menunjukkan hasil negatif," ungkap Erni.

“Persoalan IMS ini bukan hanya masalah dinas kesehatan, bukan hanya masalah pemerintah, tetapi masalah kita semua, maka dari itu kita bersama-sama berupaya mencegah sedini mungkin sebelum terjadi penularan,” pungkas Erni.

Komentar0

Type above and press Enter to search.